KERAJINAN WAYANG KULIT YANG ADA DI DESA WANASARI

Kecamatan Bangodua – Kerajinan wayang kulit yang masih dilestarikan didesa wanasari oleh pemuda bernama adi kusuma , pemuda asal desa wanasari pembuat wayang sekligus dalang wayang termuda loh good people di desa wanasari . keberadaan wayang kulit biasa nya di gandrungi oleh kalangan tua saja tapi tidak dengan pemuda asal desa wansari ini , adi kusuma ingin melestarikan budaya khas indonesia yaitu wayang kulit . adi kusuma mengatakan kepada kasi Tata pemerintahan dan juga kasi pmd bahwa ketertarikannya pada kesenian wayang kulit sejak kecil . menurut adi kusuma wayang kulit merupakan kekayaan budaya indonesia yang patut dilestarikan agar tidak musnah digerus zaman yang modern . adi kusuma menjelaskan tentang filosofi tentang wayang bahwa wayang kulit salah satu kesenian tradisional jawa yang paling terkenal adalah wayang kulit. Bukan hanya sebagai tontonan yang menarik ternyata wayang kulit juga menyimpan makna yang begitu dalam , sehingga bisa kita jadikan pelajaran ataupun tuntunan. adi kusuma menjelaskan hingga detail makna dibalik kesenian jawa yaitu wayang kulit


Dalang

dalang dalam pergelaran wayang kulit adalah yang mengatur jalannya sebuah cerita atau lakon. Tanpa dalang, wayang tentu tidak akan pernah bisa mainkan.

Dalang di ibaratkan sebagai sutradara kehidupan (Tuhan) yang mengatur sifat, hidup, mati, serta kelakuan dari tokoh kehidupan(makhluk).

secara bahasa , kata dalang merupakan pengalihan dari bahasa Arab yaitu “Dalla”, yang berarti “Menunjukkan”. “Man dalla ‘ala al-Khairi Kafa’ilihi,” barang siapa menunjukkan dan mengajak pada kebaikan, maka (pahalanya) laksana pelaku kebaikan tersebut.

Beber atau layar putih

Beber adalah penggambaran dari bumi yang pada awal penciptaanya masih suci sebelum dihuni oleh makhluk apa pun. Namun, ketika makhluk sudah memasuki bumi, maka bumi secara perlahan akan tercemari oleh kelakuan dan watak dari makhluk itu sendiri.

Itulah yang akan menjadikan penilaian bumi hitam atau lembah hitam dan putih. Akan tetapi di akhir cerita, beber pun akan kembali putih . Ini mengibaratkan bahwa kelak makhluk apapun yang ada di bumi ini akan diluluh lantakkan dari atas bumi ini sehingga beber akan kembali putih seperti sedia kala

Kelir (batang pohon pisang)

kelir ibarat sebuah raga yang dihuni oleh jiwa yang berbentuk wayang. Kelir tidak akan berguna tanpa adanya wayang yang ditancapkan.

Kelir hanya digunakan ketika wayang dipentaskan di atas beber, dan ketika wayang sudah tidak di pentaskan, maka kelir akan dibuang ke tempat sampah.

Makna filosofinya adalah;

Raga hanya akan berguna ketika jiwa masih menancap.namun ketika raga sudah tidak ada jiwanya , maka seakan raga sudah tidak lagi berguna

bentuk wayang sangatlah beragam . Ada yang bagus, menyeramkan, dan ada juga yang lucu. Namun, ketika wayang dipentaskan, wayang mempunyai dua sisi pandang.

Pertama : wayang yang dipertontonkan merupakan sebuah wayangan (bayangan) belaka
kedua : wayang yang aslinya tetap dipegang oleh dalang.

Hal ini pengibaratan dari jiwa makhluk yang selalu mempunyai dua sisi yang berbeda, ada yang dipertontonkan kepada makhluk lain dan ada juga yang tidak (sirri), namun pada intinya selalu digenggam oleh sang ‘dalangnya

Blencong (lampu penerang di depan layar)

blencong ibarat sebuah cahaya (wahyu) kehidupan. Tanpa adanya blencong, wayang pun tidak bisa dimainkan sekalipun wayang sudah menancap di atas kelir.

ini pengibaratan dari jiwa dan raga dari makhluk , bahwa makhluk takkan bisa hidup tanpa adanya cahaya, Dan cahaya (wahyu) kehidupan hanyalah milik sang maha pencipta ( Allah)

Pethi (kotak kayu)

peti dalam wayang berfungsi untuk menyimpan wayang, baik yang belum digunakan atau pun yang sudah mati atau di gunakan.

peti ibarat sebuah kuburan bagi tokoh-tokoh yang sudah mati dan tidak dimainkan. Walaupun hidup seperti apa pun , pada akhirnya tokoh akan terkunci pada tempat gelap, sempit, dan pengap. sebelum mengkhiri percakapannya adi kusuma mengatakan semoga makin banyak anak muda yang tertarik dan melestarikan kesenian wayang kulit apalagi wayang kulit merupakan warisan budaya indonesia yang patut kita jaga dan kita lestarikan hingga anak dan cucu yang akan datang mengetahui bahwa wayang kulit adalah identitas dari berbagai macam kekayaan indonesia .